Sabtu, 11 Agustus 2018

Medical Exchange di Tanta Hospital, Egypt by IFMSA (Part 1 Prolog)


Setelah sekian lama nggak update blog akhirnya balik lagi. Kali ini mau cerita tentang medical exchange ku di Mesir selama 1 bulan. Wait, sebelum cerita tentang kegiatan nya, lebih enak baca prolog nya dulu ya meskipun bakalan Panjang. ohya, kalau ada yang mau baca Medical training ku di Taiwan bisa klik di link ini ya ;)

Oktober 2017
Disuatu pagi pas di jalan mau berangkat kuliah tiba-tiba ngerasa sedih ngelihat billboard di jalan soal Mekah. Belum pernah sama sekali menginjakkan kaki disana dan pengen banget bisa. Alhamdulillah nya pas sampai kampus, baca pengumuman kalau CIMSA lagi buka pendaftaran program medical exchange selama 1 bulan. Setelah melihat daftar negara nya, Mesir adalah satu-satu nya negara yang memungkinkan. Memungkinkan kenapa ? karena kalau aku pilih Mesir, transit pesawat nya bakal di Jeddah Saudi Arabia. Meski enggak sempat ke Mekah, tapi setidaknya bisa sholat dengan jarak lebih dekat ke Ka’bah :”) (Jeddah -Mekah hanya berjarak 2 jam dengan Bus). jadi kalau ditanya kenapa pilih Mesir, ya jawaban nya ini. Selain itu, aku juga pengen banget bisa belajar kedokteran sambil liburan di tempat aku bisa belajar lebih mengenai Islam. Melihat sejarah-sejarah Islam dan mengunjungi tempat-tampat yang disebutkan di dalam Al-qur’an, pasti sangat luar biasa. Dengan semangat itu akhirnya aku siapin semua berkas-berkas yang dibutuhkan, mulai dari motivation letter, CV, nilai-nilai akademis, toefl dan lain sebagai nya. Saking ribet dan mepet nya, aku baru sempat kirim berkas satu jam sebelum penutupan. Begitu berkas selesai dikirim, fiuh lega banget. Tapi seketika itu juga sadar kalau ternyata salah tanggal, deadline nya kemarin malam. Sumpah nyesel parah

Sabtu, 23 Desember 2017

Life Updates




Sudah lama sekali nggak nulis di blog tentang hal-hal kecil yang terjadi setiap hari, mungkin sudah beberapa tahun yang lalu. Ah nggak terasa juga sudah 8 tahun punya blog ini, yang awalnya Cuma iseng, makin lama makin bikin ketagihan untuk selalu nulis. Mungkin sekarang jarang banget yang buka blog dan bisa ‘anteng’ baca tulisan Panjang, karena pasti semua orang lebih milih untuk lihat vlog di youtube. Tapi aku merasa harus tetap nulis, karena dengan nulis apapun itu, aku bisa selalu bercerita, berbagi opini, dan paling nggak sih untuk dibaca beberapa tahun lagi InsyaAllah. Tapi beneran lho, aku seneng banget bisa nostalgia dengan baca tulisan-tulisan ku yang lama, waktu memang nggak bisa kembali, tapi kenangan harus tetap diabadikan, bukan ? 😊. Selain itu, menulis juga bentuk moodbooster dari pelarian rutinitas yang kadang itu-itu aja. Sudah lama memang nggak nyempatin waktu untuk me time dengan baca buku yang bagus di tempat yang tenang dan bercerita lewat tulisan. Maka dari itu, resolusi ku untuk saat ini pengen nyempatin untuk setidaknya seminggu sekali update. Doakan nggak hanya wacana ya!
Okay kita mulai dengan beberapa life updates ya.

Medical Training di Taiwan 6 Last Part (Taoyuan, bye Taiwan and Hello Singapore!)


Setelah perjalanan sekitar 2 jam di bus, sampailah kami di Taouyuan Airport. Bandara ini letaknya di sebelah kota Taipei, tapi banyak yang mengira kalau letaknya benar-benar di Taipei. Sama seperti Bandara Juanda Surabaya yang letaknya di daerah perbatasan Sidoarjo. Turun dari bus dan langsung menuju counter untuk check in, kali ini kami pakai Scoot Airlines, sayangnya waktu check in belum dibuka, masih sekitar 4 jam lagi, lumayan lama memang. Dari counter check in diputuskan untuk ke area food court di lantai bawah, karena sebelumnya nggak sempat breakfast di hotel tadi. Agak menyesal kenapa harus keburu-buru dan pesan bus yang paling pagi, tapi daripada terlambat yakan ?. sampai di area foodcourt, aku agak kebingungan mau makan apa, karena halal food restaurant di pojok sana masih belum buka, jadi nya pilih fast food aja, Burger King here we go!. Aku order lumayan banyak karena bakal lama disini, burger, beberapa paket nugget dan French fries. Sambil makan, aku telponan sama mama (udah kangen rumah banget!). lagi-lagi sempat menyesal kenapa nggak pilih direct flight ke Surabaya, malah ke Singapore dulu. Harus bersyukur 😊 . ohya kebetulan, aku lihat snapgram nya mbak Fanny (Staff ppmb Muhammadiyah, universitasku) baru berangkat ke Singapore juga, aku chat lah siapa tau bisa jalan bareng disana. Dan mbak Fanny malah nawarin aku dan Salsa nginep hotel nya, baik bangeet! Tapi aku dan Salsa ada agenda belanja jadi lebih memilih stay semalaman di Changi. Thankyou mbak Fan 😊
Kita dapet chat dari Mas Yoga, ternyata dia ada di Taoyuan juga, langsung deh kita susulin ke counter check in nya Cathay Pacific. Too bad ternyata dia ketinggalan pesawat, dan reschedule ulang flight nya untuk beberapa hari kemudian. Aneh nya malah seneng, karena ada alasan untuk lanjut liburan hahaha.

Jumat, 15 Desember 2017

Medical Training di Taiwan part 5 (Closing Ceremony, Menyesal, Shopping)





Lanjutan dari PART 1 , PART 2 , PART 3 , PART 4

Sampailah di hari terakhir training. Jadwal pagi ini ada Closing Ceremony yang bakal diadain di city hall Taichung dan kita semua wajib pakai baju formal seperti jas gitu.
Nggak semua ikut closing ceremony, karena beberapa anak Indonesia bakal balik pulang pagi ini juga. Jadi sejak pagi di kamarku udah pada siap-siap untuk ke bandara, sedih sih. Beberapa hari sebelumnya, Antik udah ngusahain untuk mudurin jadwal pulang, telpon pihak maskapai tapi ternyata harus bayar uang sejumlah harga tiket, yah batal extend. Saking pagi nya mesti berangkat, mereka nggak sempat sarapan dulu. Antik pamitan ke roommate dan ninggalin mereka beberapa oleh-oleh dari Indonesia. Setelah itu aku nganter Antik ke lobby, mereka naik bus, aku lanjut ke ruang sarapan.

Medical Training di Taiwan Part 4 (Taichung, Farewell Party, Night Market)




Cerita Lanjutan dari sini yaa PART 1 , PART 2 , PART 3

Well, hari-hari di kampus berjalan seperti biasa. Materi nya full tapi menarik banget, untuk detail nya kurang lebih sama seperti yang udah diceritain di part 3. So aku ceritain hal-hal diluar materi yang terjadi selama disana ya.

Seperti yang sudah aku bilang, kalau aku sama Antik bangun nya lebih pagi daripada roommate yang lain Karena kita butuh waktu mandi dan siap-siap lebih lama, sedangkan mereka punya kebiasaan untuk nggak mandi pagi yang sudah diganti sama mandi malam sebelumnya. Jadi meskipun mepet bangun nya, mereka tetep aja nggak telat. Sedangkan aku sama Antik hampir selalu telat dan dapet bus terakhir. Good banget gak sih haha
Meskipun bangun paling pagi, tapi kita butuh waktu buat mandi, sambil Antik dandan, aku nyetrika jilbab pakai hair dryer (lamaa!), terus bawa-bawa in barang, nge pack kamera, hp, power bank, ipad (alat dokumentasi nya se gambreng ya haha)  dan ngelakuin hal-hal kecil (tapi banyaak) lain nya. Saking telat nya kita mutusin untuk nggak sarapan dan langsung ke lobby. Tapi dengan sweet nya, roommate ngebawain kita beberapa lapis chocolate sandwich yang sudah di bungkus pakai tissue paper untuk kita sarapan selama di bus. Dan dengan perut Indonesia kita yang nggak kebiasa sarapan Cuma gitu doang, akhirnya di nekatin balik ke tempat breakfast hotel untuk makan omelette, nasi, sayur, tempura, salad dan sempetnya ditambah sereal. Harus makan yang bergizi to start a day kan hehe. Karena sarapan nya lumayan ngebut, jadi masih sempet lah ngejar bus yang terakhir. Repot juga kalau sampai ketinggalan, mbak Widiya pernah kayak gitu dan harus sendirian naik taksi ke kampus.


Minggu, 10 September 2017

Medical Training di Taiwan Part 3 (Taichung + Kampus)

Cerita ini lanjutan dari sini ya PART 2 dan PART 3

Dari Taroko Mall kita langsung menuju Chance Hotel Karena sudah mendekati waktu nya registrasi peserta, perjalanan nya nggak begitu jauh hanya sekitar 1km yang bisa ditempuh kurang lebih 10 menitan aja jalan kaki. Begitu sampai di hotel, masih belum banyak peserta yang datang. Beberapa delegasi Indonesia yang lain masih perjalanan dari Taoyuan Airport. Aku langsung isi-isi form peserta, dikasih 1 goodie bag, id card, dan kartu kamar. Ternyata kamar ku ada di lantai yang beda sama Salsa, well its okay lah hehe.
Setelah ambil koper, aku langsung menuju lantai 9. Kamar nya lumayan luas, nyaman, bagus dan bersih. Dari jendela yang besar, aku bisa ngelihat Taichung Train Station 😊 well, se kamar dengan tipe quadruple room ini bakal diisi 4 orang, tenang aja ada 2 bed dengan ukuran queen size.
Sampai di atas baru aku aja yang dateng, dan aku nggak tau siapa aja 3 temen yang lain. Bakalan dari negara mana aja, aku nggak niat tanya daftar nya ke panitia, biar surprise hehe. Mulai lah bongkar-bongkar koper dan nata-nata keperluan seperti sepatu, alat-alat mandi, baju dan lain-lain. Biar beberapa hari ke depan nggak kerepotan kalau harus siap-siap cepat. Nggak beberapa lama kemudian, ada yang ketuk pintu kamar. Roommate pertama! Yeay. Namanya Ruby dari Taichung, dan dia kuliah di Chung Shan Medical University, which is tempat training ku beberapa hari ke depan juga. Saking seru nya ngobrol, mulai dari sistem kedokteran di Taiwan, Indonesia itu gimana sih, sampai makanan-makanan khas Taiwan, kita sampai lupa untuk siap-siap ke acara selanjutnya. Oh ya,aku juga agak kurang enak badan waktu itu, kepala agak pusing dan benda sekitar jadi kayak goyang gitu. Ruby udah bilang untuk take a nap aja sebentar, tapi Karena terlalu pengen explore jadi nya aku bilang aja nggak apa-apa. Padahal aku jalan sampai ke bentuk dan hampir jatuh saking pusing nya ;’) entah kenapa ya, mungkin Karena ini hari pertama menstruasi (tapi sebelumnya nggak pernah gini), mungkin juga masih jetlag apalagi dari kemarin nggak bisa tidur sama sekali di setiap penerbangan, juga nggak nafsu makan, dan aku ada maag akut, dari kemarin makan nasi Cuma 2 kali aja itupun Cuma beberapa suap. Jadi aku ambil obat kram mens dan obat maag.
Setelah itu datang lagi roommate aku namanya Wendy, dia kuliah di kedokteran Taichung tapi universitas nya beda sama Ruby. Dan datang Mutiara Kantika, atau antik, dia dari FK Unpad. Setelah itu kita asik cerita-cerita pakai Bahasa Indonesia, dan mereka asik pakai Bahasa Taiwan. Tapi Karena jadi kepisah-pisah, kita sepakat buat pakai full English aja (dan akhirnya sampai beberapa hari ke depan, meskipun lagi berdua doang, aku sama Antik kebiasa pakai English, sampai kadang kita ngomong “ih harusnya ngomong indo aja ya” ahahaha).

Kita bongkar-bongkar goodie bag, isi nya macem-macem. Ada booklet yang isi nya rundown acara, dan informasi-informasi lain, terus note, mosquito spray (gaada nyamuk sih, buat jaga-jaga aja), beberapa obat-obatan, dan ID Card yang keren Karena di balik kartu nya itu ada easy card, jadi itu easy card yg sudah di personalized dengan nama kita masing-masing. Yeay. Easy card itu kartu yang bisa dipakai untuk naik bus, naik kereta, dll. Dan ada pengumuman kalau kita harus kumpul di Lobby jam 5 sore, Karena ada Opening Ceremony, sedangkan sekarang sudah jam setengah 5 sore. Aku yang gerah banget habis jalan-jalan pengen langsung mandi, aku tawarin mereka satu-satu untuk mandi duluan tapi pada nggak mau. Antik doang sih, tapi dia nyuruh aku duluan Karena masih mau beres-beres.

Minggu, 03 September 2017

Medical Training di Taiwan Part 2 (Jakarta + Malaysia)

Lanjutan dari PART 1

H-1 berangkat sebenernya aku belum packing yang bener-bener, padahal Salsa udah dari 3 minggu sebelumnya. Kebayang nggak sih, ya sebenernya kalau pergi jauh dan lama, waktu ideal packing ya segitu. Kalau semuanya sudah proper, perjalanan nya juga bakal nyaman kan.

8 Agustus 2017
Hari ini pesawatku berangkat sekitar jam 1 siang dari bandara Juanda ke Soekarno Hatta by Batik Air. Tapi pagi nya aku masih ada lomba Goldarhes yaitu Lomba Teknologi Tepat Guna (LTTG) yang diadain sama pemerintah kota Surabaya (Alhamdulillah juara 3). Lomba belum selesai, aku sudah harus balik ke rumah untuk siap-siap. Sekitar jam 11 an baru berangkat ke Juanda, dan video call an sama Salsa dia baru sampai Toll. Yang anter lumayan heboh sih hehe. Mama ku udah beliin 2 packet isinya full snacks dan cokelat buat kalau kita kelaperan. Sebelumnya mampir ke BNI, untuk masukin duit jajan hehe biar nggak boros kan kalu cash semua. Lagian, yang cash udah ditukerin ke masing-masing mata uang.

TIPS UANG
  • ·         Cek mau ke negara apa aja, dan berapa lama jadi kita bisa kasih estimasi berapa jumlah uang yang ditukerin. Aku kemarin Karena emang rencana nggak bakal belanja di Malaysia, jadi nukar ringgit nya nggak terlalu banyak, Cuma cukup untuk makan aja, beberapa keperluan dan beli beli oleh-oleh cokelat. Terus Karena yang terlama di Taiwan jadi aku spend banyak disitu, kemarin sempat denger kabar kalau mata uang Taiwan yang di money changer Indonesia itu yang seri lama dan nggak bisa dipakai di Taiwan jadi aku Cuma tukar sedikit banget untuk naik bus dan makan, sisa nya aku tukerin jadi US Dollar ntar sampai di kota Taichung baru ditukerin ke bank jadi TWD. Karena US Dollar kan rate nya stabil, dan dimana mana lebih gampang tuker dibanding mata uang dari Indonesia atau negara lain. Terus di Singapore juga lumayan nuker banyak Karena bakal belanja banyak disini.
  • ·         Selalu pakai recehan. Kalau nggak dipakai eman bangeet. Beda sama di Indonesia yang recehan kayak nggak bernilai, kalau diluar tuh recehan nilai nya banyak. Jadi jangan sampai sisa recehan, Karena pas balik ke Indonesia, rata-rata money changer nggak mau kita tukar uang recehan, hanya terima uang kertas.
  • ·         Selalu cek apa kartu atm kita bisa dipakai di negara tujuan. Kartu atm ku seharusnya bisa, tapi entah waktu belanja di Taichung nggak bisa di gesek. Alhamdulillah masih ada kartu dari bank lain.
  • ·         Aktifin mobile banking di handphone, ini berguna bangeeet. Jadi kalau kartu atm kita ngga bisa dipakai, seenggaknya kita masih bisa transfer-transfer pakai ini ke kartu atm lain.

Setelah semua sampai di bandara, ternyata salsa udah masuk duluan dan check in. aku masih foto-foto diluar. Akhirnya masuk buat check in, Karena aku sama salsa nggak barengan, jadi dapet seat nya nggak sebelahan deh. Lumayan deg-deg an juga Karena bakal pergi agak lama, tapi belum kerasa sedihnya sih.